Senin, 11/10/2010 | 11:27 WIB
PAMEKASAN - Acara tahlilan mendoakan siswa kelas 2 MAN Pamekasan, diwarnai kesurupan para siswa. Acara digelar untuk mendoakan temannya, almarhum Taufiqurrahman (17), yang tewas tenggelam saat ikut Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) di Sungai Toronan Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan.
Saat Kepala Sekolah MAN, Mohamad Syarif sedang memberi wejangan, situasi masjid sekolah yang berada di utara kantor kasek, tampak hening. Ratusan siswa yang mengikuti acara tahlilan tampak menundukkan kepala. Bahkan ada beberapa siswi yang meneteskan air mata.
Tak berselang lama, doa tahlil dibaca dipimpin guru agama. Gema tahlil pun menyayat hati. Saat iulah Matisatus Zahro (17), yang satu kelas dengan mendiang Taufik, terjengkang. Matisatus langsung berteriak-teriak meracau. Kontan, acara tahlil sedikit terganggu. Namun, doa tahlil tetap dilanjutkan seiring dengan digotongnya Matisatus ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Setelah hening sejenak, suasana tahlil gaduh kembali. Kali ini 3 siswa tertular kesurupan. Total yang mengalami kesurupan sebanyak 4 siswa. Seluruhnya menjerit dan meracau tak karuan. Beruntung, sejumlah siswa yang lain cukup sigap. Ketiga siswa yang kesurupan itupun digotong ke ruang UKS.
"Di sekolah saya ini memang acap kali terjadi kesurupan. Saya sudah berusaha untuk mengurangi frekwensi kesurupan, dengan mengundang sejumlah orang pintar. Namun, kesurupan tetap melanda siswa. Utamanya, siswa putri," kata Drs Mohamad Syarif ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/10).
Sementara tewasnya soal Taufiqurrahman yang tenggelam di Sungai Toronan saat ikut Persami, Mohamad Syarif menyerahkan proses hukumnya kepada petugas Polres Pamekasan. "Yang pasti, tenggelamnya siswa saya itu murni musibah dan kecelakaan. Semua siswa dan guru yang ikut kegiatan Persami, pendapatnya seragam. Taufik tenggelam saat mandi di sungai Toronan," tegas Syarif.
Syarif mengatakan, Senin pagi tadi, seluruh siswa membuka sumbangan sukarela untuk disampaikan sebagai uang dukacita. Seluruh guru juga berpartisipasi. "Saya sendiri akan memimpin melayat ke rumah duka keluarga Taufik di Prenduan, Sumenep," pungkas Syarif. dts
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=af68483d43493f6d67dad624646ff1d9&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
SELAMAT DATANG di Blog pertamaku, "indahnya hidup" brisi opini dan karya-karyaku.
semoga apa yang ada dapat bermanfaat
mohon kritikan dan sarannya untuk inovasi yang lebih baik
semoga apa yang ada dapat bermanfaat
mohon kritikan dan sarannya untuk inovasi yang lebih baik
Kamis, 13 Oktober 2011
KEMATIAN
Selasa, 11 Oktober 2011
Mengenang 1 Thn Kpergian Sahabat Kami
lokasi kejadian kematian sahabat kami taufiqurahman pada tanggal 10-10-2010 jam 8.10 saat kegiatan pelantikan di lap. minian dekat di lap. plesteran, namun saat kegiatan ambalan berinisiatif untuk mengadakan outboud di sungai plesteran.namun di luar skedul acara ternyata ada beberapa anak yang mandi salah satunya adalah taufiq, karena kurang tau kalau keadaan sungai dangkal taufiq langsung melompat dan kepalanya terbentur batu sungai sehingga mengalami pendarahan, korban sempat dilarikan ke bidan di dkat kejadian, namun sesampainya di tempat Allah telah mengambil nyawa sahabat kita.
Semoga amal ibadahnya di terima dan dosa-dosanya di ampuni oleh Allah SWT
Rabu, 13 Juli 2011
ciNtaQ
Tepat pukul 03.00 aku bersiap untuk pergi latihan dengan pakaian coklat tua coklat muda aku sudah siap untuk latihan, selain untuk latihan aku juga tidak sabar ingin bertemu dengan seorang wanita dari regu melati, aku pun memanggil dia dengan nama melati. Memang aku mengaguminya sejak aku betemu dirinya dalam pramuka saat ia menjadi pasus. Latiha demi latihan aku jalani lomba demi lomba aku lewati dengan memendam perasaanku padanya.
Pada suatu hari sewaktu latihan aku putuskan untuk mengungkapkan perasaanku padanya
“melati maukah kamu menjadi pacarku” kataku
ia tidak menjawab dia lantas pergi dengan senyuman yang meyakinkan aku bahwa ia juga menyukai aku.
Hari ketiga setelah aku mengungkapkan perasaanku, di sekolah ada murid baru, ia sangat dekat dengan melati. Layaknya seorang lelaki melihat sang kekasih bersama lelaki lain pastilah cemburu , begitu pula dengan diriku.
Bel istirahar kedua berbunyi aku segera pergi kekantin untuk menemui anak baru itu, aku lihat anak baru itu sedang duduk didepan musolla SMP4, tanpa pikir panjang aku pun memukul anak baru itu. Aku pun berkelahi dengannya. Tampa kusadari ternyata ada anak yang melaporkan perkelahian itu kepada Pak Joko guru BK ku.
“ada apa ini kok pada ribut “kata pak Joko dengan nada keras
“ini pak Firda dengan Ilman Berkelahi” kata Teman ku yang lain menjelaskan
“apa berkelahi” merasa takpercaya
“ayo kalian berdua ikut ke ruang BK”kata Pak Joko lagi
Aku dan anak baru pun digiring keBK layaknya seorang napi hendak masuk penjara.
Setibanya di ruang BK
“ Firda mengapa kamu memukul ilman “ tanya pak Joko
akupun menceritakan semuanya dari awal hingga akhir kepada Pak Joko. Pak Joko yang dari tadi mendengarkan aku tiba-tiba tertawa
“ha…ha…ha…” tawa pak Joko
“ hanya karena masalah sepele itu kamu berkelahi dengan ilman?” tanya
Pak Joko
“iya pak” jawab ku luluh
“ ya sudah lain kali jangan diulangi lagi aku atu perasaan mu tapi kamu kalau mau bertindak, cari informasi yang tepat dulu”
“maksud bapak “ tanyaku heran
“kamu tahu tidak ilman itu adalah sepupunya melati” jelas Pak Joko
akupun terkejut saat Pak Joko menjelaskan semuanya padaku.setelah pak Joko menasehati aku aku pun di izin kan untuk keluar dari BK, meskipun aku sudah bebas dari masalah, tetapi masalah hatiku belum terobati pikiranku selalu terbayang tentang kejadian itu.
Sejak saat itu pula aku tidak pernah menyapa sang pujaan meskipun aku masih mengharap cintanya, mungkin dia marah kepadaku tentang kejadian itu. Aku sadari bahwa aku salah, aku pun berjanji dalam hatiku tidak akan memukul orang tanpa asal usul yang jelas.***
REMAJA TIDAK SADAR DAMPAK GLOBAL WARNING
Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi, pada dasarnya global warning merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Perlu kita sadari bahwa global warning disebabkan oleh aktifitas manusia yang melepaskan emisi gas ke udara. Bahkan pemuda yang diharapkan dapat memperbaiki keadaan bumi yang semakin panas malah turut serta dalam meningkatkan pemanasan global. Hal ini disebabkan semakin dimanjanya para remaja oleh berbagai teknologi yang berkambang pesat, karena penggunaan teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik tebaga fosil dapat menyumbangkan emisi gas pada atmosfer bumi kita, bahkan penggunaan teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik bertenaga fosil lebih banyak digunakan oleh para remaja dibandingkan menerapkan solusi penghambatan laju pemanasan global yang semakin mencuat. Ditambah lagi dengan sikap remaja yang acuh tak acuh dalam menanggapi global warning, seakan tak ada pemikiran persuasive dalam menghadapi global warning
Banyak hal kecil yang dapat dilakukan remaja dalam mengantisipasi Global warning diantaranya Gunakan listrik seperlunya, Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater, Tanam pohon di lingkungan sekitar, Gunakan kendaraan bermotor seperlunya, Hemat penggunaan kertas, memilah sampah organik dan anorganik dan membuang pada tempatnya, namun hal-hal tersebut sering terabaikan remaja sekarang lebih mengutamakan kata malas dari pada membantu mengantisipasi dampak global warning.
Menurut Syahputra pola yang dapat dipakai dalam penanggulangan sampah meliputi Reduce, Reuse, dan Recycle, dan Composting (3RC) yang merupakan dasar dari penanganan sampah secara terpadu. Reduce (mengurangi sampah) atau disebut juga precycling merupakan langkah pertama untuk mencegah penimbunan sampah. Hal ini sangat baik untuk diterapkan namun masih banyak remaja yang tidak peduli akan sampah, hal ini terbukti pada saat di sekolah masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan dan tanpa memilah sampah organic dan anorganic.
Dikutip dari satu catatan Gerlorfd Nelson senator Amerika tahun 1970 yang disampaikan dalam Catalyst Conference Speech of Illionis tahun 1990, ia mengatakan “ Jika ingin mengubah Negara untuk kegiatan-kegiatan yang sulit tentang persoalan kebijakan politik, pecinta lingkungan menjadi sumber kekuatan dengan apa saja dapat dilakukan, jika Anda ingin mempunyai Negara untuk kepentingan ekonomi, pikirkan diri anda dan generasi yang akan datang, kita yakin anda dapat melakukannya“. Pernyataan tersebut tidak akan berlaku bagi sebagian besar remaja terutama remaja-remaja di Negara-negara berkembang, hal ini dikarenakan minimnya tingkat pendidikan sehingga mereka tidak pernah memikirkan bagaimana nasib bumi yang mereka pijak mereka sering kali berfikir “selagi masih muda lakukan apa yang kita mau” padahal pemikiran seperti ini dapat menyesatkan karena hal ini berarti mereka dapat melakukan kegiatan yang dapat menyumbangkan untuk kehancuran bumi, contoh kegiatannya adalah konfoi, trek-trekan, jalan tampa arah, menghidupkan computer atau alat-alat lain yang menggunakan listrik tanpa memikirkan jumlah tenaga pembangkit listrik fosil yang di keluarkan dan tak memikirkan emisi gas yang menyumbang pemanasan bumi.
Bila kita lihat dengan keadaan sekarang ini khususnya di Pamekasan, banyak kegiatan ke organisasian yang social yang memberikan wadah kepada remaja untuk menyelamatkan bumi ini dari pemanasan global misalnya dengan mengadakan reboisasi. Namun kegiatan reboisasi yang diadakan oleh organisasi sosial tidak dimanfaatkan oleh remaja untuk mengantisipasi dampak global warning para remaja hanya memanfaatkan kegiatan semancam ini untuk berkumpul bersama teman-teman dan bagi senior hanya sebagai agenda tahunan yang rutin di lakukan. Sehingga reboisasi tidak berjalan sesuai harapan untuk antisipasi dampak global warning hal ini di karenakan tanaman yang telah mereka tanam setelah kegiatan tersebut tidak di perhatikan kembali sehingga tak bertahan lama untuk hidup. Di sisi lain kegiatan reboisasi dalam bentuk perkemahan biasanya di manfaatkan remaja untuk membuat kenang-kenangan dengan cara mencorat coret batu atau tumbuhan yang ada di sekitar perkemahan. Setelah kegiatan perkemahan usai sampah-sampah berserakan. Kegiatan yang di harapkan dapat memberikan kontribusi untuk menyelamatkan bumi hanya di manfaatkan remaja untuk bersenang-senang tanpa memikirkan lingkungan
Remaja juga tidak pernah memikirkan dampak penggunaan listrik, hal ini terbukti dengan kegiatan yang ia lakukan di warnet-warnet atau di depan computer mereka menggunakan computer tanpa ada tujuan computer kadang dihidupkan oleh para remaja untuk mendengarkan musik sampai mereka larut tertidur, musik masih berbunyi, dan energi listrik yang terbuang percuma. Beberapa hal lain yang membuktikan bahwa remaja tidak paduli dengan penggunaan listrik adalah saat mengecas HP atau Leptop mereka biasa tetap membiarkan HP atau Leptop ter cas meskipun batrai telah full dan kadang membiarkan charger tetap terbuhung dengan listrik meskipun pengisian batrai sudah usai. Menyalakan lampu saat tidur juga merupakan penggunaan listrik yang tidak bermanfaat.
Saat ini remaja juga lebih suka menggunakan sepeda motor dari pada menggunakan sepeda ontel atau kendaraan umum untuk transportasi, hal ini terbukti banyak remaja sekolah yang menggunakan sepeda motor meskipun jarak rumah dan sekolah cuma 200m. Kegiatan lain yang turut serta mendidtribusikan emisi gas sepeda bermotor adalah kegiatan berkendara sepeda motor yang tidak jelas tujuannya, konfoi sepeda motor antar sesama teman, kumpul-kumpul dalam satu komunitas sepeda motor illegal dan kegiatan balapanliar pada malam minggu.
Berdasarkan uraian diatas maka diharapkan kesadaran remaja untuk masa yang akan datang untuk turut serta dalam mengantisipasi dampak global warning, bukan malah turut menyumbangkan emisi gas untuk kerusakan bumi yang kita cintai, mungkin dengan cara sosialisasi pada remaja dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab remaja terhadap bumi kita.
Langganan:
Postingan (Atom)